Seks Di Masa Remaja

Daftar Isi: [Lihat]
Seks Di Masa Remaja
Remaja merupakan kelompok risiko tinggi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan serta berbagai penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Hal tersebut dijumpai pada remaja hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Studi Mengenai Perilaku Seksual Kawula Muda di empat kota besar di Indonesia, terungkap rata-rata remaja melakukan hubungan seksual pertama kali pada usia 18 tahun.
Dunia remaja adalah dunia yang indah demikian kata beberapa orang yang melewati masa remajanya dengan penuh kesenangan dan memori indah, namun tidak sedikit dari mereka yang melalui masa remaja dengan kesuraman dan kebingungan serta kesusahan. Salah satu penyebab kesuraman, kebingungan dan kesusahan itu adalah KTD alias Kehamilan Tak Diingini yang akan berujung pada pernikahan di usia dini dan aborsi.

Sering kita menjumpai remaja yang meninggal karena aborsi, atau bayi yang dibuang ke selokan, empang karena orang tuanya tidak siap atau malu mempunyai anak. Banyak pula remaja yang harus berhenti sekolah padahal sebenarnya mereka berprestasi hanya karena keharusan untuk menikah di usia muda. Ironisnya bila ini terjadi maka remaja itulah yang disalahkan, dicerca dan dimusuhi oleh lingkungannya padahal semua itu tidak hanya kesalahan mereka.

Sebenarnya semua kejadian diatas tidak akan terjadi atau tidak sebanyak itu terjadi jika pengetahuan tentang seks dan reproduksi di kalangan remaja mencukupi. Sayangnya proses edukasi tentang masalah tabu ini seakan akan jalan di tempat dan susah sekali masuk ke masyarakat atau dunia remaja khususnya. Para remaja lebih mudah mengakses film porno untuk dijadikan bahan belajar dibandingkan dengan ceramah atau ilmu tentang seks yang disampaikan sekolah atau LSM dibidang ini.

Kurikulum yang memasukan pelajaran tentang seks juga tidak terdengar sampai sekarang (atau saya sendiri yang belum dengar). Mungkin bagi sebagian orang tua termasuk guru, seks merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan dan remaja belum sepantasnya tahu tentang ritual yang memabukan itu. Namun realita yang terjadi di masyarakat sudah sedemikian mengkhawatirkan dan perlu penanganan segera sebelum makin banyak penerus bangsa ini yang terjebak dalam permainan memabukan itu dan hancur masa depannya.

Tulisan ini tidak bermaksud menggurui atau apapun, cuma curahan isi hati saja setelah membaca artikel dari Kompas tersebut, jadi apabila ada kata kata yang salah, mohon maaf ya.